TANGERANGNEWS.com—Kementerian Perhubungan bekerjasama dengan PT Angkasa Pura II dan Ikatan Arsitek Indonesia menyelenggarakan Pameran Sayembara Desain Bandara.
Pameran yang digelar sejak 10 September hingga 31 Oktober 2019 serentak di empat bandara, yaitu di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara Ngurah Rai Bali, dan Bandara Kualanamu Sumatera Utara.
Adapun karya hasil sayembara yang dipamerkan berjumlah 15 desain bandara. Desain-desain maket yang dipamerkan adalah Bandara Ngloram, Bandara Sukabumi, dan Bandara Dewadaru.
Secara simbolis, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membuka pameran setelah menggunting pita di area maket Desain Sayembara Bandara di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (12/9/2019).
Budi mengatakan, Bandara Ngloram dan Bandara Sukabumi saat ini sedang dibangun. Desain kedua bandara tersebut merupakan hasil karya anak bangsa yang disayembarakan.
"Jadi banyak bandara-bandara yang kita akan bangun dalam konteks ini saya akan sampaikan bahwa bandara-bandara ini sudah didesain oleh arsitektur Indonesia," ujarnya.
Menurut Budi, selain bandara, beragam proyek di Indonesia juga nantinya akan menggunakan konsep desain hasil karya anak bangsa yang sangat membanggakan bagi negaranya sendiri.
"Ke depan kita banyak sekali kesempatan untuk membangun apakah itu nanti Ibu Kota negara, apakah proyek-proyek komersial lain. Ini cara atau proses kita menempa arsitek kita yang emang sudah punya kemampuan dan merangsang krativitas bagi arsitek yang lain," jelasnya.
#GOOGLE_ADS#
Baca Juga :
Ihwal pameran sayembara desain bandara, kata Budi, hal ini kesempatan bagi arsitektur pemula untuk belajar menggeluti profesi arsitek.
"Saya pikir sayembara-sayembara ini selain mendapatkan suatu kualitas baik juga proses pembelajaran yang luar biasa," tuturnya.
Ketua Ikatan Arsitek Indonesia Provinsi Banten Mukodas Syuhada menyampaikan apresiasi sayembara desain bandara. Sebab, desain bandara sangat berkualitas dibandingkan desain melalui pelelangan.
"Biasanya lelang, sekarang sayembara. Kami senang dengan sayembara desain ini karena hasilnya lebih baik. Beda dengan pelelangan. Apalagi kalau sayembara waktunya singkat bahkan didapat dari ide-ide desain yang sangat bagus," ucapnya.
Ia juga berharap tak hanya desain para pemenang sayembara yang digunakan dalam pembangunan bandara. Namun, para pemenangnya juga dilibatkan dalam pembangunan.
"Tentunya bagi pemenang sayembara ini proses pembangunannya dilibatkan karena sesuai undang-undang arsitek. Jadi, mudah-mudahan hasilnya terbaik," katanya.
Sementara itu, PHL Architects Hendyanto Lim mengungkapkan, pagelaran sayembara desain merupakan ruang pemberdayaan bagi para arsitek.
"Jika sebelumnya tidak pernah, akhirnya selama ini kita baru merasakan desain karena prosesnya sayembara yang cukup menarik," pungkasnya.(RMI/HRU)