TANGERANGNEWS.com-Bulan Desember menjadi waktu alami seekor ular untuk berkembang biak. Maka tak khayal, kini masyarakat dihebohkan dengan maraknya kasus kawanan ular berbisa yang masuk ke permukiman warga, termasuk di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Bahayanya, kawanan hewan melata itu pun kerap menyerang manusia. Sebab, pada masa berkembangbiak itu, ular mengalami kondisi yang sensitif.
Kepala Seksie Penunjang Medis Rumah Sakit Umum (RSU) Kota Tangsel Lydia Ita Kumala menyebut, pada bulan Desember ini, sudah terdapat dua warga Tangsel yang menjadi korban gigitan ular berbisa.
"Warga Kelurahan Rawa Buntu dan warga Kelurahan Kademangan," ucap Ita di RSU Tangsel, Jalan Pajajaran, Pamulang, Tangsel, Senin (16/12/2019).
Ita menjelaskan, untuk mengantisipasi banyaknya korban berjatuhan akibat gigitan ular berbisa, RSU Tangsel telah menyediakan Serum Anti Bisa Ular (SABU).
"Alhamdulillah ketersediaannya ada sekitar 50 lebih untuk jenis ular berbisa," kata Ita.
#GOOGLE_ADS#
Baca Juga :
Menurutnya, SABU dapat bekerja efektif menyembuhkan gigitan ular berbisa. SABU akan disuntikan ke orang yang terkena bisa ular.
"Memang efektif untuk yang terkena bisa kurang dari 8 jam," katanya.
Saat ini, kata Ita, SABU hanya didapati pada dua rumah di Tangsel.
"Di Tangsel ada RSUD Tangsel dan Eka Hospital, kalau di Jakarta ada di RS Fatmawati," imbuhnya.
Ita menambahkan, apabila tergigit ular berbisa, hal yang harus diperhatikan adalah menjaga kestabilan tubuh.
"Pertama jangan panik, menghindari aktivitas berlebihan, dan jangan terlalu banyak gerak," pungkasnya.(RMI/HRU)