TangerangNews.com

TB Masih Jadi Penyakit Mematikan di Indonesia

Maya Sahurina | Kamis, 19 Desember 2019 | 11:06 | Dibaca : 396


Direktur RSUD Kabupaten Tangerang Naniek Isnaini. (Istimewa / Istimewa)


TANGERANGNEWS.com-Jumlah penderita penyakit Tuberkolosis (TB) di Indonesia masih terbilang tinggi. Bahkan, penyakit ini masih menjadi salah satu yang mematikan. Karenanya, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang pun akan membangun gedung poliklinik khusus untuk pasien Tuberculosis (TB) pada tahun 2020 mendatang.

Hal itu diungkapkan Direktur RSUD Kabupaten Tangerang Naniek Isnaini. 

“Kami akan membangun tahun depan Poliklinik khusus untuk para TB yang kebal obat (rasisten),” kata Naniek dalam keterangan tertulis yang diterima TangerangNews, Kamis (19/12/2019).

BACA JUGA:

Naniek menjelaskan, gejala umum penderita TB yaitu sering batuk, batuk berdarah hingga sesak napas. Tes dahak menjadi salah satu bentuk tes TB yang paling umum digunakan.

Penyakit Tuberkolosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh masuknya Mycobacterium Tb ke dalam tubuh dan menyerang paru-paru manusia. Selain itu, beberapa faktor resiko dari penyakit TB antara lain kebiasaan merokok, pencemaran udara atau polusi, serta penularan oleh suspek TB lainnya.

Disamping untuk meningkatkan pelayanan terhadap para penderita TB tersebut, lanjut Naniek, pihaknya juga akan menggabungkan pelayananya untuk penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV).

“Kita juga akan lebih mengedepankan untuk para penyintas HIV dengan menggabungkan pelayanannya,” ucapnya.

Ia mengungkapkan, bahwa pihaknya saat ini sudah melayani 926 pasien yang menderita HIV/AIDS dan pasien tersebut kebanyakan dari Kota Tangerang.

“60 persen kebanyakan pasien dari Kota Tangerang. Dari tahun ketahun peningkatanya untuk penularan HIV/AIDS ini memang cukup signifikan akan tetapi untuk followup-nya alhamdulilah turun dibawah 2 persen,” jelasnya.

#GOOGLE_ADS#

Untuk itu, pihaknya menyarankan hendaknya masyarakat mencermati, jika mendapati terdapat keluhan batuk yang berkepanjangan (lebih dari dua minggu), berdahak dan disertai darah, kurangnya nafsu makan, berat badan yang terus turun, demam serta berkeringat di malam hari, meski menggunakan AC atau udara dingin.

“Diharapkan masyarakat dapat segera memeriksakan ke puskesmas atau RS, untuk diagnosa awal pengobatan diberikan gratis, dan bagi pasien TB yang masuk dalam program semua pengobatan ditanggung pemerintah,” pungkasnya.(MRI/RGI)