TANGERANGNEWS.com—Pengamat politik menyoroti sikap Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah yang enggan menemui warga terdampak pembangunan tol JORR II yang demo di Puspemkot Tangerang.
Direktur Visi Nusantara Subandi Musbah mengatakan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang dipilih untuk bisa memperjuangkan kesejahteraan warga Kota Tangerang.
"Wali kota diberi mandat untuk menyelesaikan persoalan hajat hidup orang banyak," ujarnya kepada TangerangNews, Selasa (15/12/2020).
Sehingga, seharusnya dalam setiap persoalan wali kota hadir untuk mengurai persoalan yang tengah membelit warga.
"Bukan tiarap seolah tidak perduli persoalan," jelasnya.
Subandi sangat menyayangkan Wali Kota Arief sebagai nomor satu di Kota Tangerang yang tidak dapat menindaklanjuti jeritan warganya. Padahal jeritan warga itu menyangkut persoalan serius.
"Publik patut bertanya, posisi wali kota berada dipihak rakyat atau perusahaan? Beberapa kali massa aksi menyuarakan tuntutan tidak pernah ditemui. Padahal warga ingin sekali menyampaikan langsung permasalah yang tengah terjadi," katanya.
#GOOGLE_ADS#
Baca Juga :
Subandi menambahkan sikap Wali Kota Arief yang enggan menemui massa aksi kali ini berbeda dengan massa aksi yang demo mendukungnya.
Seperti kasus perseteruan Wali Kota Arief dengan Menteri Hukum dan HAM Yassona Laoly. Saat itu, pada Kamis (18/7/2019) sekelompok massa menggelar aksi di depan Puspemkot Tangerang.
Massa yang berunjuk rasa itu terdiri dari berbagai golongan seperti ulama, majelis taklim, organisasi masyarakat, aktivitas mahasiswa sampai buruh.
Bahkan, salah satu oratornya adalah Ketua KNPI Kota Tangerang Uis Adi Dermawan.
Dalam aksinya saat itu, massa tidak terima tindakan Kemenkumham yang melaporkan Wali Kota Arief ke polisi atas tuduhan penggunaan lahan Kemenkumham tanpa izin.
Tak berselang lama, Wali Kota Arief menemui massa. Arief meminta massa untuk berdoa agar permasalahannya dengan Menkumham Yasonna Laoly terkait kisruh lahan-lahan Kemenkumham selesai. Arief saat itu juga menyebut harapan masyarakatnya adalah harapannya.
"Beda dengan aksi dukungan terhadap wali kota dalam kasus perseteruan dengan Kemenkumham, dengan cepat Arief menemui masa aksi. Anehnya hal ini tidak terjadi pada kasus kali ini," pungkasnya. (RAZ/RAC)