Connect With Us

Kisah Gadis Belia di Ciputat Disetubuhi dirimbunnya Sampah

Rachman Deniansyah | Jumat, 11 Oktober 2019 | 23:42

Ilustrasi Pencabulan. (Istimewa / Istimewa)

TANGERANGNEWS.com- Kisah Romla bukan nama sebenarnya yang diperkosa oleh S sang ayah tiri terjadi di lapak barang bekas. 

Korban diperkosa ditengah rimbunnya sampah di Kota Tangerang Selatan. 

Ketua Lembaga Advokasi dan Bantuan Hukum Jawara dan Pengacara,  Ferry Irawan mengungkapkan,  profesi S yang diduga telah memperkosa Romla adalah pemulung.  

"Pelaku kesehariannya sebagai pengepul barang bekas alias pemulung," ungkap Ferry kepada TangerangNews  di Serpong, Tangerang Selatan,  Jumat (11/10/2019).

Terduga pelaku sampai saat ini tinggal di salah satu rumah yang menjadi lapak barang bekas. 

"Sekarang sudah tinggal sendiri. Karena korban dan anak perempuan dari hasil pemerkosaan telah tinggal bersama neneknya di wilayah Ciputat," terangnya. 

Baca Juga :

Korban yang masih berusia 16 tahun itu menjadi korban pemerkosaan sejak tahun 2015 lalu. Korban hanya bersekolah sampai kelas enam SD. Persoalan ekonomi menjadi sebab korban putus sekolah. 

"Sejak ditinggal istrinya, tersangka tidak mampu meneruskan sekolah anaknya atau korban ke jenjang Sekolah Menengah Pertama," pungkasnya.

Saat ini tersangka berinisial S tersebut telah dilaporkan ke Polres Tangsel. Seluruh barang bukti telah diserahkan.

"Kini tinggal menunggu dari pihak kepolisian. Harapannya agar polisi dapat segera menangkap tersangka. Jangan sampai  ada kejadian serupa lagi," tuturnya. 

Kanit PPA Satuan Reskrim Polres Tangerang Selata , Iptu Sumiran saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan tersebut.(RMI/HRU)

PROPERTI
48 Unit Rumah Klaster Louise Ludes dalam 3 Jam Peluncuran, Summarecon Serpong Kantongi Rp225 Miliar

48 Unit Rumah Klaster Louise Ludes dalam 3 Jam Peluncuran, Summarecon Serpong Kantongi Rp225 Miliar

Minggu, 17 November 2024 | 21:50

Klaster Louise, hunian bergaya resort di Tangerang langsung ludes terjual pada tahap satu peluncuran, Sabtu 17 November 2024.

OPINI
Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Jemput Bola Kejar Pajak, Haruskah?

Senin, 18 November 2024 | 14:36

Tidak bisa dimungkiri, dalam sistem kapitalisme sumber pemasukan utama negara didapatkan dari pajak. Maka tidak heran jika akhirnya berbagai cara dilakukan demi menertibkan rakyat dalam membayar pajak

KAB. TANGERANG
Warga Sukadiri Keluhkan Harga Komoditi Pangan, Maesyal-Intan Bakal Lakukan Ini

Warga Sukadiri Keluhkan Harga Komoditi Pangan, Maesyal-Intan Bakal Lakukan Ini

Kamis, 21 November 2024 | 19:52

Ratusan warga Desa Buaranjati, Kecamatan Sukadiri, berbondong-bondong untuk menyampaikan aspirasinya kepada calon Wakil Bupati Tangerang nomor urut 02, Intan Nurul Hikmah, pada Kamis, 21 November 2024.

BISNIS
Media Asing Singgung Kebijakan Indonesia Blokir Aplikasi Temu

Media Asing Singgung Kebijakan Indonesia Blokir Aplikasi Temu

Rabu, 20 November 2024 | 09:49

Kehadiran aplikasi Temu marketplace asal China kian menjadi sorotan banyak pihak. Baru-baru ini, media asing menyinggung kebijakan pemerintah Indonesia yang memutuskan untuk memblokir aplikasi tersebut.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill