TANGERANGNEWS.com-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Tangsel menyiapkan anggaran insentif untuk guru swasta pada tahun 2020 mendatang. Besarnya intensif itu Rp250 ribu per bulan.
Sedikitnya, ada 6.000 guru swasta yang akan menerima insentif ini. Regulasi ini dibuat untuk memberikan motivasi kepada guru swasta agar meningkatkan kualitas pendidikan di Tangsel.
Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany menjelaskan, usulan insentif itu sedang dikaji oleh DPRD. Sehingga dia berharap agar seluruh guru di Kota Tangsel bisa terus mendukung dirinya dan upaya pemerintah dalam meningkatkan apresiasi dari pemerintah kepada guru-guru yang ada di Kota Tangsel.
Dia menambahkan, guru memiliki banyak tupoksi pekerjaan. Misalnya, guru sebagai fasilitator pelayanan pendidikan. Guru sebagai motivator bagi para siswa, hingga guru sebagai sahabat bagi para siswa di sekolah.
Saat ini, selain memastikan insentif terhadap guru swasta, Airin juga berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan melalui peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah. Dengan beberapa pelatihan, setiap guru dan kepala sekolah diberikan informasi mengenai proses pelayanan pendidikan yang berkualitas.
Salah satunya adalah pendidikan manajemen bagi kepala sekolah. Agar sebagai pemimpin bisa membuat pola pelayanan pendidikan yang memiliki unsur inovasi.
”Kalau bisa (jangan hanya kepala sekolah) seluruh guru pun harus diberi pelatihan manajemen pelayanan pendidikan,” kata Airin, Rabu (6/11/2019).
Baca Juga :
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel, Taryono menjelaskan, bukan hanya pemberian insentif terhadap guru swasta. Tapi, pemerintah juga memberikan fasilitas BPJS yang diserahkan secara simbolis terhada guru honorer pada HUT PGRI ke-74 di UIN Jakarta Rabu (06/11/2019).
Taryono menambahkan untuk gelombang pertama, ada 600 guru mendapatkan fasilitas ini. Sementara jumlahnya akan bertambah pada anggaran yang akan datang atau anggaran tahun 2020.
”Jadi kalau Januari nanti, semua guru honorer mendapatkan fasilitas ini,” kata Taryono.
Sementara, saat ini tercatat ada 1.800 guru honorer yang siap didata untuk mendapatkan fasilitas BPJS Ketenagakerjaan. Sehingga di tahun yang akan datang, guru akan mendapatkan fasilitas insentif sekaligus iuran BPJS.(RMI/HRU)