Connect With Us

Sedimentasi Situ Parigi Paling Parah di Tangsel

Rachman Deniansyah | Selasa, 19 November 2019 | 18:25

Lumpur di Situ Perigi Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan di keruk menggunakan alat berat beko. (TangerangNews/2019 / Rachman Deniansyah)

 

TANGERANGNEWS.com-Kondisi situ Parigi yang terletak di wilayah Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memperihatinkan akibat endapan lumpur (sendimentasi) yang cukup parah. Pemerintah Kota Tangsel pun merencanakan segera menormalisasi situ yang luasnya sekitar tujuh hektare tersebut.

Bahkan, Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menyebut, sedimentasi yang terjadi di Situ Perigi terparah di Tangsel. 

"Yang paling parah sedimentasinya memang Situ Perigi ini, paling parah," kata Benyamin di Situ Perigi, Pondok Aren, Tangsel, Selasa (19/11/2019).

Kondisi itu pun membuat situ Perigi masuk ke dalam daftar salah satu prioritas normalisasi dari Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSC) dan TNI. 

Benyamin mengatakan, pengerukan lumpur itu ditargetkan mencapai belasan ribu ton, dengan target pengerjaan hingga Desember 2019.

"Target pengerukannya sampai 12 ribu ton lumpurnya, sedimentasinya yang akan dikerjakan," terangnya.

Sementara, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSC) Bambang Hidayat mengatakan tidak bisa menaksir kedalaman pengerukan lumpur itu. Namun, pengerukan akan dilakukan hingga ke dasar situ. 

"Kalau secara visual kita bisa merasakan air bersifat lumpur dan tanah keras, kalau sudah ke dalam tanah keras, jadi tingkat kohesinya padat itu ranah asli, tapi kalau lunak jadi tanah endapan," terangnya. 

Baca Juga :

Ia menjelaskan, sedimentasi merupakan proses pengendapan yang terjadi secara alami. Penyebabnya, kata Bambang, terjadi karena beberapa hal. 

"Erosi dari hulu dibawa ke hilir, sehingga terjadi sedimentasi. Selain itu, adanya sampah-sampah yang dibuang dari masyarakat," terangnya. 

Bambang melanjutkan, selain sampah yang berasal dari masyarakat, sampah atau limbah industri turut memicu sendimentasi.

Bambang menerangkan, selain Situ Perigi, pihaknya juga mendata empat situ lainnya yang akan dinormalisasi. 

"Situ Leungsir, Situ Rawa Lumbu, Situ Sidomukti, dan Situ Pasir Gadung," imbuhnya. 

Sedangkan untuk sungai, diantaranya sungai Bekasi, sungai Cikeas, Pesanggrahan, Cileungsi, Ciliwung, Mokevart, dan Blencong. 

Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono mengatakan keterlibatan TNI dalam normalisasi situ itu karena dikhawatirkan adanya bangunan liar.

Agar sungai dan situ tersebut dapat kembali fungsinya, kata dia, harus dilakukan secara bersama-sama, tak terkecuali masyarakat.

"Kenapa melibatkan TNI karena memang di beberapa tempat di wilayah situ sedimentasinya tinggi dan banyak rumah liar. Sehingga mau tidak mau kita harus melakukan pendekatan kepada mereka untuk bisa kita relokasi karena kita ingin kembali menormalisasi situ tersebut," pungkasnya.(RMI/HRU)

NASIONAL
Tak Cukup dengan Iklan, Inilah Jurus Media Lokal Bertahan di Era Disrupsi Digital

Tak Cukup dengan Iklan, Inilah Jurus Media Lokal Bertahan di Era Disrupsi Digital

Sabtu, 13 September 2025 | 09:52

Industri media tengah berada pada persimpangan jalan. Ketergantungan pada iklan sebagai sumber utama pendapatan tidak lagi mencukupi untuk menopang biaya produksi jurnalistik.

OPINI
Pendidikan Tinggi: Tangga Sosial yang Tak Terjangkau Semua Orang

Pendidikan Tinggi: Tangga Sosial yang Tak Terjangkau Semua Orang

Selasa, 16 September 2025 | 15:19

Pendidikan tinggi kerap disebut sebagai tangga mobilitas sosial—jalan bagi anak-anak dari keluarga biasa untuk mendaki ke strata sosial yang lebih tinggi. Namun kenyataan di lapangan sering kali tidak seindah slogan.

WISATA
10 Rekomendasi Kuliner Pesisir Timur Indonesia yang Wajib Dicoba di FKS 2025

10 Rekomendasi Kuliner Pesisir Timur Indonesia yang Wajib Dicoba di FKS 2025

Selasa, 16 September 2025 | 19:15

Festival Kuliner Serpong (FKS) 2025 kembali hadir memanjakan lidah para penggemar kuliner yang berlangsung di Area Parkir Selatan Summarecon Mall Serpong (SMS) Tangerang, selama 28 Agustus hingga 28 September 2025.

KAB. TANGERANG
Korban Kekerasan Seksual di Kabupaten Tangerang Kerap Dikucilkan, Pemkab Fokus Bangun Rumah Aman

Korban Kekerasan Seksual di Kabupaten Tangerang Kerap Dikucilkan, Pemkab Fokus Bangun Rumah Aman

Selasa, 16 September 2025 | 20:07

Di tengah perjuangan untuk pulih dari trauma, para korban tindak pidana kekerasan seksual (TPKS) di Kabupaten Tangerang sering kali menghadapi tantangan berat lainnya yakni pengucilan dan perlakuan tidak adil dari lingkungan sekitar

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill