Connect With Us

Curhat Petani Tangerang yang Bertahan di Musim Kemarau

Maya Sahurina | Kamis, 18 Juli 2019 | 13:48

Salah satu petani padi di Kabupaten Tangerang. (@TangerangNews / Maya Sahurina)

TANGERANGNEWS.com - Sejumlah petani padi di Kabupaten Tangerang memilih untuk mempercepat masa tanam dan panen untuk menghindari perubahan musim kemarau.

Di Desa Ciakar, Kecamatan Panongan, yang sebelumnya belum pernah mengalami kekeringan akibat musim kemarau pada lahan pertanian, tahun ini dirasakan para petani. 

Abdullah, 81, salah satu petani di Desa Ciakar mengungkapkan percepatan masa tanam dan panen menjadi solusi setiap tahunnya, agar terus memproduksi beras.

Namun, sumber daya air yang dimiliki area persawahan seluas 1 hektar lebih itu, hanya memiliki satu aliran irigasi untuk puluhan bidang pertanian.

“Pertengahan tahun ini petani disini (Desa Ciakar) sudah dua kali panen padi, tetapi untuk panen yang kedua kami mempercepatnya karena sudah tidak ada cai (air) lagi di irigasi dan hujan juga sudah seminggu tidak turun,” Ungkapnya, Kamis (18/7/2019).

BACA JUGA:

Abdullah mengatakan dari 1 hektar area persawahan tersebut merupakan tanaman padi dan dengan percepatan panen yang dilakukan ini, belasan petani kemungkinan besar hanya akan menghasilkan 1,5 ton gabah kering.

“Seharusnya tiga bulan baru panen, tetapi ini dua bulan lebih seminggu kami sudah panen. Kami sebenarnya bisa mendapatkan air dengan memanfaatkan peralatan pompa air, tapi biaya bensin sebagai bahan utama pompa itu yang cukup mahal.  Kami sudah merugi dengan mempercepat panen dan hanya bisa menunggu air hujan untuk masa tanam selanjutnya,” ujarnya.

Unawati, petani lainnya di Desa Ciakar menilai mempercepat masa panen itu keputusan tepat, agar petani tidak merugi jika gagal panen.

“Tapi dampak mempercepat panen ini, ya kualitas gabahnya sama berasnya kurang bagus. Karena yang seharusnya tiga bulan ini kan hanya dua bulan lebih saja,” ungkapnya.

Sementara itu, Tinang, 60, salah satu warga Desa Kalibaru Kecamatan Pakuhaji menjelaskan, di area persawahan seluas 3.000 meter persegi itu mempercepat panen perlu dilakukan untuk menekan angka kerugian dari sayur-mayur yang ditanamnya.

“Modal untuk menanam ini semua Rp30 juta, biasanya dari modal sebesar itu saya bisa mendapatkan Rp10 sampai 20 juta keuntungannya. Tetapi kalau musim kemarau ini ya rugi," ujarnya.

Lanjut Tinang, bertani merupakan suatu pekerjaan yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. 

"Walaupun rugi saya tetap bertani, karena ini menjadi satu-satunya mata pencaharian untuk menghidupi keluarga saya, makanya saya mencoba untuk memilih mempercepat tanam dan panen,” pungkasnya.(RAZ/RGI)

BISNIS
Pikat Korea Selatan, ROKA Collection Cetak Omzet Ratusan Juta di Seoul Design Festival 2025

Pikat Korea Selatan, ROKA Collection Cetak Omzet Ratusan Juta di Seoul Design Festival 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 21:03

-Produk kriya rotan asal Indonesia kembali membuktikan kualitasnya di panggung internasional. Brand lokal ROKA Collection sukses mencuri perhatian dalam ajang bergengsi Seoul Design Festival 2025 yang berlangsung pada 12–16 November 2025 di Seoul

SPORT
Pengumuman Pelatih Timnas Indonesia Sekaligus U-23, PSSI Kerucutkan Dua Nama

Pengumuman Pelatih Timnas Indonesia Sekaligus U-23, PSSI Kerucutkan Dua Nama

Rabu, 17 Desember 2025 | 13:35

Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI Sumardjibmemastikan pengumuman pelatih Timnas Indonesia akan dilakukan bersamaan dengan pelatih Timnas Indonesia U-23.

TEKNO
Apa Itu Ethereum Fusaka? Ini Penjelasan yang Mudah Dipahami

Apa Itu Ethereum Fusaka? Ini Penjelasan yang Mudah Dipahami

Kamis, 4 Desember 2025 | 21:54

Fusaka pada dasarnya adalah peningkatan teknis yang mengubah cara data diproses di dalam jaringan Ethereum.

MANCANEGARA
Zohran Mamdani Diproyeksikan Jadi Wali Kota Muslim Pertama di New York 

Zohran Mamdani Diproyeksikan Jadi Wali Kota Muslim Pertama di New York 

Rabu, 5 November 2025 | 12:34

Nama Zohran Mamdani menjadi sorotan dunia usai hasil proyeksi pemilu menunjukkan dirinya unggul jauh dalam pemilihan Wali Kota New York.

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill