Connect With Us

Begini Modus Pengoplosan Gas Elpiji di Gudang Pinang

Achmad Irfan Fauzi | Jumat, 12 Januari 2018 | 13:00

Tersangka Frengki, 30, pemilik gudang pengoplosan gas elpiji berukuran 3 Kg yang berhasil diamankan oleh Tim Satgas Pangan Dittipideksus Bareskrim Polri, Jumat (12/1/2018). (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi )

TANGERANGNEWS.com - Bisnis pengoplosan gas elpiji 3 Kg milik tersangka Frengki, 30, telah berakhir setelah digerebek oleh Tim Satgas Pangan Dittipideksus Bareskrim Polri, Jumat (12/1/2018). Polisi berhasil mengungkap modus yang dilakukan tersangka.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto, mengatakan tersangka membeli Gas 3 Kg (melon) dengan harga diatas harga pasar dari para pengecer. Para pengecer mengantar langsung tabung gas melon itu ke tempat usaha milik tersangka.

BACA JUGA:

"Tersangka membeli tabung gas melon dengan harga Rp21.000, padahal harga pasar gas 3 Kg seharusnya Rp 17.000," ujarnya di lokasi penggerebekan, Jumat (12/1/2018).

Setyo menjelaskan, karena itulah para pengecer lebih tertarik untuk menjual gas 3 Kg kepada tersangka dari pada kepada masyarakat. Selanjutnya, tabung gas melon yang dibeli tersangka tersebut disuntikkan ke tabung gas 12 Kg dan 50 Kg dengan menggunakan selang.

Perbandingannya, untuk tabung 12 Kg adalah empat banding satu, artinya empat tabung gas melon disuntik menjadi satu tabung 12 Kg. Sementara untuk perbandingan tabung 50 KG, adalah 17 banding satu.

Lalu, tersangka menjual gas isi 12 Kg dengan harga Rp125.000 dan Rp130.000. Padahal harga dipasaran sebesar Rp 160.000. "Terdapat selisih harga Rp 30.000. Jadi yang dijual tersangka lebih murah daripada harga pasar," kata Setyo.

Sedangkan untuk gas isi 50 Kg, tersangka menjualnya dengan harga Rp 450.000, padahal harga dipasaran sebesar Rp 550.000. "Terdapat selisih harga Rp 100.000 lebih murah," tambahnya

Untuk proses pengerjaan penyuntikan gas, satu tabung gas melon membutuhkan waktu berkisar 15 hingga 20 menit untuk dapat dipindahkan ke tabung 12 Kg maupun 50 Kg. "Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk mengisi tabung gas 12 Kg  sekitar 1 jam," ucap Setyo.

Tak sampai disitu, tersangka yang merupakan pemilik serta pengelola bersama dengan 3 rekannya meletakkan es batu pada tabung gas 12 Kg atau 50 Kg. "Dengan es batu agar suhunya lebih dingin, dengan demikian gas akan lebih cepat masuk," papar Setyo.

Setelah melakukan proses pengerjaaan  tersebut, tersangka menjual hasil gas suntikkannya ke wilayah Jakarta, Tangerang dan beberapa tempat di Provinsi Banten.(RAZ/RGI)

SPORT
Pengumuman Pelatih Timnas Indonesia Sekaligus U-23, PSSI Kerucutkan Dua Nama

Pengumuman Pelatih Timnas Indonesia Sekaligus U-23, PSSI Kerucutkan Dua Nama

Rabu, 17 Desember 2025 | 13:35

Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI Sumardjibmemastikan pengumuman pelatih Timnas Indonesia akan dilakukan bersamaan dengan pelatih Timnas Indonesia U-23.

TANGSEL
KPK Sentil Pemkot Tangsel Soal Tata Kelola Sampah 

KPK Sentil Pemkot Tangsel Soal Tata Kelola Sampah 

Rabu, 17 Desember 2025 | 14:14

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel), terkait persoalan pengelolaan sampah yang hingga kini belum menemukan penyelesaian.

KAB. TANGERANG
Underpass Bitung Mulai Dibangun Sepanjang 450 Meter, Ditarget Selesai Februari 2027

Underpass Bitung Mulai Dibangun Sepanjang 450 Meter, Ditarget Selesai Februari 2027

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:28

Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mulai melakukan pembangunan Underpass Bitung di Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang.

OPINI
Tragedi di Balik Program Makan Bergizi Gratis, Ketika Keselamatan Anak Terabaikan

Tragedi di Balik Program Makan Bergizi Gratis, Ketika Keselamatan Anak Terabaikan

Selasa, 16 Desember 2025 | 16:52

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang sejak awal dengan tujuan mencegah stunting pada anak anak di Indonesia demi masa depan yang lebih sehat

""Kekuatan dan perkembangan datang hanya dari usaha dan perjuangan yang terus menerus""

Napoleon Hill