TANGERANGNEWS.com—Theresia Megawati Wijaya menjadi satu-satunya kader PSI yang melenggang ke parlemen. Ia juga telah dilantik menjadi anggota DPRD Kota Tangerang untuk masa jabatan 2019-2024, Senin (2/9/2019).
Meskipun sendirian, Theresia mengaku tidak akan patah semangat untuk tetap berjuang demi mewujudkan harapan masyarakat khususnya konstituen di dapil I Kota Tangerang.
Theresia mengatakan, pendidikan menjadi fokus utamanya berjuang di parlemen. Sasarannya adalah mengkoneksikan pendidikan dengan kegiatan nyata masyarakat.
"Seperti toleransi, yaitu bagaimana kita bisa menjadi suatu praktek baik di pendidikan formil maupun non formil," ujarnya kepada TangerangNews.
BACA JUGA:
Selain itu, Theresia juga mengaku akan memperjuangkan kepentingan perempuan. Kesetaraan gender, kata dia, menjadi sorotannya.
"Perempuan harus mempunyai peran yang sama dengan para laki-laki. Perjuangan ini saya lakukan bahwa setiap perda yang kami inisiasi harus bisa mengutamakan perempuan," ucapnya.
Prosesi pelantikan Theresia disaksikan keluarganya termasuk Ketua DPP PSI Isyana Bagoes Oka. Isyana menuturkan, melenggangnya Theresia ke parlemen merupakan suatu kebanggaan bagi PSI.
"Meskipun hanya sendiri, tapi anggota DPRD dari PSI akan tetap bekerja keras untuk menyuarakan aspirasi masyarakat seperti di daerah-daerah lain juga," katanya.
Isyana menjelaskan, kader-kader PSI di berbagai daerah yang masuk ke parlemen akan menyiapkan waktunya secara khusus untuk menerima pengaduan demi menyerap aspirasi masyarakat.
"Jadi, tidak hanya saat kampanye saja, tapi begitu sudah jadi anggota DPRD dari PSI ini bisa betul-betul menjadi wakil rakyat yang sesungguhnya dan tetap harus terus menyuarakan aspirasi rakyat," jelasnya.
Isyana menambahkan, para kader PSI di parlemen juga sudah diberikan pembekalan sehingga dapat menjalankan tugas dan fungsinya di parlemen.
"Agar mereka betul-betul pada saat sudah selesai dilantik dapat langsung gaspol siap kerja-siap diawasi," pungkasnya.(MRI/RGI)
Krisis sampah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mendapat sorotan tajam dari akademisi mengenai rapuhnya sistem transisi pengelolaan sampah di wilayah tersebut.
TODAY TAG
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mencatat peningkatan jumlah anak muda yang tertarik menekuni dunia riset dari tahun ke tahun.
Pemandangan tumpukan sampah bukan hanya soal estetika kota, tetapi juga soal kenyamanan dan kesehatan, yang dikhawatirkan dapat memicu timbulnya penyakit. Jalanan umum berubah fungsi menjadi tempat pembuangan “darurat”.
RECOMENDED
Tangerang News
@tangerangnews
