TANGERANGNEWS.com—Soto Bang Marjuk yang lapaknya berada di pinggiran Jalan TMP Taruna, dekat kantor Pusat Pemerintahan Kota Tangerang sangat legendaris.
Soto yang dijual sejak 1960 ini ternyata masih laris manis. Banyak pelanggannya dari berbagai kalangan termasuk para pejabat yang menyukai makanan berkuah, yang cocok dinikmati pada malam hari ini.
"Pejabat-pejabat daerah seperti Wali Kota dan Bupati, kepala-kepala dinas sering makan di sini, langganan," ujar Mamat, penjual Soto Bang Marjuk saat ditemui di warungnya, Rabu (9/10/2019).
BACA JUGA:
Soto Bang Marjuk asli dari Tangerang. Penjualnya, keluarga Bang Marjuk, tinggal di Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
Diceritakan Mamat, ia merupakan penerus bisnis kuliner Soto Bang Marjuk yang telah dirintis ayahnya, Marjuk.
Dulu, kata dia, sang ayah merintis bisnis soto ini dengan cara berjualan menggotong dagangannya sambil mengitari Tangerang untuk memenuhi kebutuhan pembeli.
"Dari dulu ketika jamannya jualan digotong, sampai sekarang pakai gerobak laris banget dagangannya," kata Mamat.
Saat ini, dagangan Soto Bang Marjuk menggunakan gerobak di pinggiran jalan. Tak sedikit pelanggan yang menghampiri gerobak itu untuk membeli soto.
Mamat mengaku dagangannya enggan berpindah ke sebuah ruko ataupun menjadi rumah makan, meskipun saat ini sangat laris. Sebab, ia menyebut bila pindah dagangannya akan sepi.
"Karena pelanggan lebih suka makan di pinggir jalan," ungkapnya.
Ia menyebut omzet jualannya perhari mencapai Rp1 jutaan. Padahal, setiap hari dia hanya hanya berjualan selama tiga jam, pukul 21.00 hingga 24.00 WIB, pada Senin-Sabtu.
"Soto ini petunjuk maha kuasa yang sangat barokah bagi keluarga (penjual) maupun pembeli," ucap Mamat.
Soto Bang Marjuk memiliki citarasa yang khas dan tentu berbeda dari soto-soto lainnya, karena tidak dikombinasikan dengan mie maupun daging seperti soto pada umumnya.
Namun, Soto Bang Marjuk yang seporsinya dibanderol Rp20 ribu ini dilengkapi ketupat, bihun, kikil, hingga ditaburi kacang-kacang. Rasanya pun sangat sedap. Apalagi, rasa kuahnya cukup manis di lidah.
"Tidak ada lagi yang jual soto ini. Hanya kami satu-satunya, karena olahan sotonya sangat khas," tutur Mamat.
Sementara itu, Ara, seorang dokter di RSUD Balaraja mengaku sudah cukup lama menjadi pelanggan Soto Bang Marjuk. Dalam sepekan, hampir tiga sampai empat kali ia mampir ke lapak Soto Bang Marjuk untuk menyantap soto ini.
"Karena rasanya enak. Dari dulu memang suka dengan soto ini. Rasanya tidak ada tandingannya," pungkasnya.(RAZ/RGI)