TANGERANGNEWS.com-Kisah pemerkosa ini menjadi viral setelah dia berhasil memperdaya pengantin baru. Ya, seorang pengantin baru berusia 18 tahun terkejut malam pertamanya justru dia lakukan dengan orang lain.
Hal itu baru dia ketahui setelah pagi. Sebab, dirinya seusai pesta pernikahan terlelap tidur di dalam kamar yang gelap. Sedangkan sang mempelai pria, hingga pagi tak sadar tidur di luar kamar karena saat pesta pernikahannya dia mabuk minuman keras.
Momen yang seharusnya membahagiakan bagi pengantin baru pun berubah menjadi mimpi buruk yang berkepanjangan.
Sang mempelai wanita yang baru menikah diperkosa seorang pria berusia 18 tahun.
Pelaku tetnyata orang dekat yang selama ini memendam rasa pada mempelai wanita.
Si pemerkosa naik ke atas ranjang setelah tahu sang mempelai pria mabuk parah.
Pengantin perempuan menyangka yang naik ke atas ranjang adalah suaminya.
Lalu mereka pun berhubungan seks. Setelah itu, keduanya tidur berdampingan.
Di pagi hari, saat melihat ada pria lain di sampingnya, perempuan itu berteriak.
Teriakannya membangunkan semua orang yang kemudian menangkap si pria yang masih tergeletak di atas ranjang.
Celakanya, keluarga mempelai pria tak mau menerima menantunya itu dan menginginkan pernikahan mereka dibatalkan.
#GOOGLE_ADS#
Kepada polisi, pria bernama Chhoen Chanseng mengatakan, dia melihat sang pengantin perempuan tidur terlebih dulu.
Chanseng mengatakan, dia langsung pergi ke kamar pengantin dan berpura-pura menjadi suaminya.
BACA JUGA :
Media setempat mengabarkan, Chanseng didakwa melakukan tindak perkosaan dan terancam hukuman maksimal 10 tahun penjara.
"Menurut laporan pemeriksaan, tersangka mengakui dia memendam rasa cinta kepada korban sejak lama," kata wakil kepala kepolisian provinsi Prey Veng, Pov Chivy, Kamboja.
"Tetapi keluarganya miskin sehingga tak berani melamar," imbuhnya.
"Di hari pernikahan, tersangka tak lepas mengawasi pasangan pengantin baru ini karena kediamannya berada tepat di sebelah kediaman korban," tambah Chivy.
Sementara itu, kepala desa Chhkues leat Chheat mengatakan, keluarga mempelai pria kini tak mau menerima menantu mereka dan meminta pernikahan dibatalkan.
"Mereka juga meminta uang mahar sebesar Rp 15 juta dikembalikan keluarga pengantin perempuan," kata Chheat.