TANGERANGNEWS.com—Korry Elyana, dosen ilmu komunikasi di Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) kerap disangka mahasiswi oleh mahasiswanya.
Ia disangka mahasiswi dan kerap digoda karena parasnya yang cantik. Padahal, wanita yang kini genap berusia 32 tahun ini telah menikah dan memiliki dua buah hati.
Kepada TangerangNews, hijabers ini mengaku santai bila dianggap seperti mahasiswi oleh mahasiswa saat mengajar di lingkungan kampus UMT.
BACA JUGA:
"Memang saya selalu dianggap seperti mahasiswi kalau lagi mengajar. Bahkan, mahasiswa, apalagi mahasiswa baru terkadang bengong itu dosennya apa bukan. Tapi saya anggap santai," ujarnya di kampus UMT Pusat, Cikokol, Kota Tangerang, Selasa (12/11/2019).
Korry menganggap wajar bila mahasiswanya salah menyangka. Namun, kewajaran itu diberikan bila masih dalam batas kesopanan.
"Semakin ke sini mahasiswa sudah pada kenal kok kalau aku ini dosennya," ucapnya.
Korry merupakan alumnus magister ilmu komunikasi di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) pada 2014. Saat itu, ia berkuliah sambil bekerja sebagai pewarta foto di sebuah surat kabar dan sempat menjadi tenaga ahli kehumasan di Kemenpan-RB.
"Setelah lulus S2, aku ditawari untuk menjadi dosen UMT. Aku pun melamar dan diterima. Akhirnya setelah menjadi dosen, semua pekerjaan itu aku lepas semua," jelasnya.
Tak hanya aktif menjadi dosen, ia juga aktif di komunitas Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Kota Tangerang. Di Genpi, ia menjabat sebagai ketua.
#GOOGLE_ADS#
Alasannya aktif di Genpi karena melihat sikap pemuda saat ini kurang kritis. Jika pun ada pemuda kritis, tetapi tidak ada wadahnya. Maka, Genpi sebagai ruang bagi pemuda kritis untuk memajukan pariwisata di Kota Tangerang.
"Kota Tangerang memerlukan pengkritik bila ada sesuatu yang kurang bagus," ucapnya.
Selain itu, Korry juga merupakan konsultan politik yang kini menjabat sebagai Direktur Bagian Penelitian di lembaga RePORT. Ia pula aktif, menjadi kepala humas di perusahaan cukur rambut online DKapster.
Korry menyebut, kesibukannya di eksternal kampus tidak mengganggu tugas dan tanggung jawabnya sebagai dosen di UMT.
"Tidak mengganggu kok. Yang penting harus pinter-pinter mengatur waktu," pungkasnya.(MRI/RGI)