TANGERANGNEWS.com-Saat pemakaian daya listrik pada perayaan Natal dan Tahun Baru 2018 di Tangerang tidak mengalami peningkatan, melainkan mengalami penurunan secara signifikan.
Hal itu diungkapkan langsung Manager Area PLN Distrik Banten, Muhammad Taqwa.
Ia mengatakan, pihaknya telah menyediakan pasokan energi listrik pada tempat ibadah umat kristiani yang akan merayakan Natal 2018.
BACA JUGA:
"Khususnya menjelang Natal kita telah siagakan ekstra petugas. Dan pasokan listrik di Gereja besar yang ada di Tangerang," ujarnya saat berbincang dengan insan pers di rumah makan Ampera, Cipondoh, Kota Tangerang, Jumat (22/12/2017).
Di Kota Tangerang sendiri, ada sembilan titik lokasi gereja diantaranya Santa Maria Daan Mogot, HKBP Cibodasari, GPDI Bojong Jaya, Santa Bernadet, GPIB Samaria, GKP Yerusalem, Pantekosta Kebon Jati, GKJ Jenderal Sudirman, dan GBI Modernland.
"Lokasi itu akan kita siapkan pasokan listrik secara khusus," ungkapnya.
Tak hanya perayaan Natal. Pada liburan panjang di tahun baru 2018, PLN Distrik Banten juga telah menyiagakan petugas teknik untuk menghandle kendala-kendala yang terjadi di lapangan.
Namun, sedianya perspektif masyarakat, pada perayaan Hari Natal dan Liburan Tahun Baru 2018 sudah pasti pasokan energi daya listrik meningkat.
Sehingga pihak PLN pun harus menyediakan, bahkan melebihi target daya megawolt tidak seperti biasanya.
Perspektif itu pun berbeda, malahan pemakaian daya listrik mengalami penurunan, tidak ada peningkatan daya sama sekali.
Taqwa menuturkan, dari sisi infrastruktur saat ini, kondisi keterrsediaan daya di PLN Disbanten cukup aman dengan daya tersedia sebesar 8.000 MW. Dengan perkiraan beban puncak Perayaan Natal dan Tahun Baru 2018 sebesar 3.400 MW.
"Artinya pada perayaan Natal dan Tahun Baru maupun liburan panjang, daya energi listrik malah menurun 30 persen dari daya yang telah kami sediakan," tuturnya.
Penurunan daya tersebut dikarenakan masyarakat Tangerang memilih berlibur ke luar kota. Bahkan disejumlah ruko maupun pabrik pun libur.
Menurut Taqwa, padahal biasanya yang membutuhkan daya listrik paling banyak pabrik.
"Karena banyak yang liburan ke luar Kota, pabrik-pabrik tutup. Sehingga tidak ada aktifitas sama sekali, makanya mengalami penurunan," paparnya.(DBI/RGI)