TANGERANGNEWS.com - Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin bercerita tentang lika-liku perjalanan hidupnya. Ketika itu, ia sempat tidak diterima saat mendaftar sebagai aparatur sipil negara.
Sachrudin menceritakan hal tersebut pada kegiatan workshop yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) di Ruang Al Amanah Puspemkot Tangerang, Selasa (23/1/2018).
BACA JUGA :
"Saya dari dulu memang punya keinginan untuk menjadi PNS agar bisa mengabdi buat masyarakat. Tahun 82 saya daftar Sipenmaru di IKIP Jakarta, karena hobi saya olahraga saya ambil jurusan olahraga, bareng Pak Jamhari orang Petir. Pak Jamhari diterima dan jadi guru di Jakarta, sedang saya tidak diterima," katany kepada ratusan mahasiswa UMT yang hadir.
Sachrudin mengaku sengaja memaparkan pengalaman hidupnya kepada ratusan mahasiswa agar bisa dijadikan sebagai motivasi hidup, yakni seorang birokrat. Kendati tidak diterima saat mendaftar, lanjut Sachrudin, dirinya tidak pernah putus asa dan terus berusaha untuk mewujudkan keinginannya menjadi seorang abdi negara.
"Setelah saya tidak lulus Sipenmaru saya kerja di pabrik Toto. Tidak lama saya kerja di sana kemudian ada panggilan saya jadi PNS di RS Sitanala, alhamdulillah keinginan saya mulai terwujud," ungkapnya.
"Sampai pada akhirnya karena saya juga aktif berorganisasi, saya bisa jadi lurah dan camat dan bisa seperti sekarang, meskipun banyak orang yang menyangsikan. Namun kalau Allah sudah berkehendak tidak ada yang sulit bagi-Nya dan tidak ada orang yang menghalangi. Dan setiap kehendaknya selalu ada hikmahnya," tutur mantan camat Cipondoh dan Pinang tersebut.
Untuk itu, Sachrudin juga berharap agar para mahasiswa yang menjadi harapan masa depan bangsa agar bisa memiliki keuletan dan kesabaran dalam mewujudkan cita-citanya.
"Karena saya yakin setiap orang bisa mewujudkan apa yang menjadi keinginannya," paparnya.(RAZ/HRU)