TANGERANGNEWS.com—Rangkaian acara diskusi publik bertema "Bijak menggunakan Sosmed" mengakhiri Pameran Fotografi Bingkai Persatuan di Museum Juang Taman Makam Pahlawan (TMP) Taruna, Kota Tangerang, Minggu (18/8/2019).
Dalam diskusi, Komunitas Taman Potret (Kotret) menghadirkan Ketua STISIP Yuppentek Bambang Kurniawan, Kabid Diseminasi Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang Mualim sebagai pembicara.
Di hadapan puluhan peserta diskusi—kalangan mahasiswa—, Bambang mengatakan, sebelum mengunggah status atau foto dalam akun sosial media, harus dalam keadaan tidak emosi agar bijak berdunia maya sehingga tidak menjadi bumerang.
BACA JUGA:
"Saya sepakat bijak dalam bersosmed. Karenanya, sebelum di-update harus diteliti lagi dengan cermat," ujarnya.
Mualim mengatakan bijak dalam menggunakan sosial media yakni harus selektif ketika menggunggah konten. Dia juga mengajak masyarakat untuk berperan dalam mengawasi konten-konten negatif di media sosial.
Mualim mengatakan, bila menemukan konten-konten negatif mengandung sara, segera laporkan ke Kominfo. Mualim juga berpesan, masyarakat lebih baik mengunggah status yang bersifat informatif dan inovatif.
"Kalau dalam media massa, ada jajaran redaksional. Kalau media sosial, pengguna akunnya harus menjadi redaktur," katanya.
Ketua Kotret Adrianto menambahkan, bijak menggunakan sosial media dari kacamata fotografi adalah tidak mengunggah dan menyebarluaskan foto yang mengandung unsur kekerasan dan SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan) karena dampaknya sangat merugikan.
"Mulai dari sekarang, jangan update foto peristiwa yang mengandung kekerasan, kecelakaan, korban-korban, karena efeknya buruk," tuturnya.
Seiring berakhirnya diskusi, ditutup pula pameran fotografi Bingkai Persatuan yang digelar Komunitas Taman Potret (Kotret) dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Republik Indonesia di Museum Juang Taruna selama 10-18 Agustus 2019.
Mualim yang menutup pameran itu mengapresiasi 43 foto termasuk 5 arsip foto Palang Merah Indonesia (PMI) yang ditampilkan karena dapat mengedukasi masyarakat.
"Pameran fotografi resmi saya tutup. Semoga kegiatan-kegiatan pameran dan diskusi ini tak hanya digelar setiap tahun, tetapi setiap bulan untuk memberikan edukasi," pungkasnya.(RAZ/RGI)