Duh, Harga BBM Non-Subsidi Diprediksi Naik 1 Juli Besok
Senin, 30 Juni 2025 | 19:57
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi diprediksi terjadi mulai 1 Juli 2025, menyusul tren kenaikan harga minyak mentah dunia sepanjang Juni 2025.
TANGERANGNEWS.com—Satlantas Polres Metro Tangerang Kota telah menggelar Operasi Zebra Jaya diselenggarakan selama dua pekan, yakni 28 Oktober-5 November 2019.
Kasat Lantas Polres Metro Tangerang Kota AKBP Agung Pitoyo mengatakan, selama operasi yang digelar di Jalan Jenderal Sudirman, Jalan MH Thamrin, dan Jalan Benteng Betawi ini, pihaknya menilang ribuan pengendara.
"Ada 3.294 pelanggar yang kami tindak," ujarnya seraya menambahkan angka itu menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 3.621 pelanggar, Selasa (5/11/2019).
Berdasarkan data yang didapat, pelanggar lalu lintas itu didominasi pengendara sepeda motor.
Pelanggar mayoritas pegawai swasta, dan mahasiswa, sementara pegawai negeri sipil hanya enam orang.
Baca Juga :
Sementara jenis pelanggaran diantaranya mengemudi tanpa dilengkapi surat-surat kendaraan, melawan arus, hingga bentuk pelanggaran lain sebagaimana diatur dalam Undang-undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan No 22/2009.
"Kami menyita 1.295 SIM, 2058 STNK, dan 31 kendaraan," jelasnya.
Menurut KBO Satlantas Polres Metro Tangerang Kota AKP Agus Pribadi, selain tilang, pihaknya juga menegur 582 pengendara.
Ia menyebut operasi tersebut berhasil menekan angka kecelakaan di Kota Tangerang.
"Kecelakaan selama operasi nihil. Terbukti, ya, masyarakat mulai semakin tertib berlalu lintas," pungkasnya.(RMI/HRU)
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi diprediksi terjadi mulai 1 Juli 2025, menyusul tren kenaikan harga minyak mentah dunia sepanjang Juni 2025.
Satu unit mobil boks bernomor polisi B-9730-ON bermuatan bahan pokok, di Jalan Raya Serang, Kelurahan Kadu Jaya, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, ludes terbakar.
Bagi remaja yang rutin melakukan live streaming, mereka menjadi target empuk karena beberapa alasan yang menjadikan mereka sangat rentan