TANGERANG-Sumarni ibunda dari seorang bocah wanita bernama Fitria Aulia alias Pipit yang mendapat gelar ‘Spiderkid’ menuding bahwa kematian anaknya bukan karena tersambar kereta maupun terjatuh.
Dia menyatakan, Pipit tewas karena dipukuli warga. Baca Juga : Bawa 15 Ular dan 8 Biawak, Penumpang Chatay Pasific Diblacklist
“Dia dipukuli warga, dia akhirnya lari, tetapi tetap dikejar sampai dia jatuh. Ketika itu dia tak pakai baju memang, “ kata Sumarni, ketika ditemui wartawan di rumahnya yang berlokasi di Jalan Menjangan, RT 05/04, Pondok Ranji, Ciputat Timur, Kota Tangsel, Kamis (4/2/2016).
Baca Juga : Kumpulan Berita Sang 'Spiderkid' Tewas
Hal itu diketahui setelah Sumarni terdapat luka memar saat dirinya memandikan jasad Pipit, seperti di punggung dan perut, bahkan tangannnya juga diduga patah.
“Kemungkinan karena warga kesal sama anak saya, dia selalu naik atap dan tower,” katanya.
Baca Juga : Kisah 'Spiderkid' yang Tewas di Ciputat Tangsel
Sebelumnya, Kapolsek Ciputat Kompol H Damanik saat dihubungi mengatakan, piput tersenggol kereta di Pondok Ranji.
Bahkan sebelumnya juga beredar informasi dari petugas polisi dari Kamtibmas bahwa Pipit tewas karena terjatuh dari di dekat lokasi peron di Stasiun Pondok Ranji.
Sejumlah saksi mata mengaku melihat Pipit mengejar kereta kemudian dia terjatuh terpentok.
Sementara itu, Kapolres Kota Tangsel AKBP Ayi Supardan mengaku dirinya belum mendapat laporan terkait peristiwa tewasnya Pipit. “Belum nih, saya belum dapat laporan soal itu,” katanya.