TANGERANGNEWS.com – Pembangunan landasan pacu (Runaway) 3 Bandara Soekarno Hatta direncanakan mulai pada awal triwulan kedua tahun 2018. Sedangkan pengadaan lahannya tengah dikebut.
Dalam proyek pembangunan Runway 3, dua desa yang terkena dampak yaitu Desa Rawa Burung dan Desa Rawa Rengas saat ini sedang diakuisisi oleh pilak AP II.
Ketua Tim Pembebasan Tanah Bandara Soekarno Hatta Bambang Sunarso mengatakan, pihaknya telah mulai melakukan pembayaran ganti kerugian kepada pemilik lahan yang terdampak di Desa Rawa Burung, Kabupaten Tangerang.
"Hari ini kita bayarkan ganti kerugian 63 bidang lahan kepada 58 pemilik dengan luasan 23.436 meter persegi, sebesar Rp52 milyar lebih," ujarnya di Gedung AME Equipment & Workshop Bandara Soekarno Hatta, Kota Tangerang, Kamis (7/12/2017).
BACA JUGA:
Sebelumnya, kata Bambang, AP II juga telah membayarkan ganti kerugian kepada 23 pemilik bidang lahan di desa yang sama dengan total ganti kerugian sebesar Rp19 milyar. Pihaknya juga memiliki target untuk pembebasan lahan yaitu pada April 2018.
"Januari dan Februari sudah kelar, April 2018 akan selesai yang memang itu menjadi target," ungkapnya.
#GOOGLE_ADS#
Menurut Bambang, pembebasan di kedua desa yang berada di sebelah Utara nandara tersebut berjalan lancar sesuai dengan keinginannya. "Sampai hari ini Alhamdulillah berjalan lancar, masih bisa dibahas bersama, masyarakat desa juga bisa menerima hal ini," tuturnya.
Sebelumnya, Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, untuk pembangunan Runway 3 paling lambat dapat dilaksanakan pada awal April 2018. "Runwaynya paling cepat di akhir triwulan pertama 2018, mudah-mudahan awal tribulan kedua kita sudah mulai bangun. Dan pembangunannya sendiri selama 18 bulan dari dimulainya pembangunan," ujarnya.
Luas tanah yang dibutuhkan untuk pembangunan Runway 3 Bandara Soetta ini kurang lebih 216 hektare. Dengan rincian, 42,8 hektare tanah yang merupakan aset Angkasa Pura II dan lahan yang akan dibebaskan kurang lebih 173,19 hektare.(RAZ/RGI)