TangerangNews.com

Warga Binaan Lapas Tangerang Dilatih Keterampilan Tangan

Mohamad Romli | Sabtu, 16 Desember 2017 | 20:00 | Dibaca : 1949


Lembaga pemasyarakatan (Lapas) Klas II B Anak Wanita Tangerang mendapatkan pelatihan keterampilan pembuatan kerajianan tangan, melalui program dari Dompet Dhuafa, Sabtu (16/12/2017). (@TangerangNews / Mohamad Romli)


TANGERANGNEWS.com-Sekitar 40 warga binaan lembaga pemasyarakatan (Lapas) Klas II B Anak Wanita Tangerang mendapatkan pelatihan keterampilan pembuatan kerajianan tangan. Mereka membuat kerajinan tangan  berbahan kain flanel menjadi souvernir dengan dibantu dari Dompet Dhuafa, Sabtu (16/12/2017).
 
Para peserta tampak antusias mengikuti kegiatan yang memberikan bekal keterampilan kepada mereka. 
 
Sebab itu untuk memanfaatkan waktu luang selama di dalam Lapas. 
 
Keterampilan ini juga kelak akan sangat berguna saat mereka telah menghirup udara bebas. 
 
BACA JUGA :
Dompet Dhuafa dalam kegiatan tersebut menggandeng mahasiswa Universitas Islam Syekh Yusuf (Unis) Tangerang sebagai relawan. 
 
Program bertajuk Bina Santri Lapas (BSL) tersebut dibagi dalam dua sesi. 
 
Tidak hanya para penghuni lapas, para sipir di Lapas juga turut larut dalam memotong dan mengelem kain fanel seraya menyimak penuturan para relawan pendamping. 
 
"Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan BSL Dompet Dhuafa untuk warga binaan Lapas Klas IIB Anak Wanita Tangerang," ujar Kamaludin, Supervisor Program Sosdev Dompet Dhuafa.
 
Sementara, Yoeningsih, Kepala Seksi Pembinaan Narapidana Lapas  tersebut dalam  mengatakan,  pihaknya berharap melalui pelatihan tersebut, warga binaan mampu mengembangkan potensi diri. 
 
"Melalui pelatihan ini, kami berharap warga binaan dapat mengembangkan potensi diri dan menampilkan bakat serta kreasi di masyarakat " ujarnya. 
 
#GOOGLE_ADS#
Selain itu, ia meminta Dompet Dhuafa dapat memfasilitasi pemasaran hasil karya warga binaannya agar souvenir yang dihasilkan dapat dijual sehingga para warga binaan semakin termotivasi. 
 
"Semoga bisa terpakai kalau sudah bebas nanti, doanya ya, semoga bisa menjadi orang yang lebih baik," ujar Mimi yang sudah tiga bulan menjadi warga binaan di Lapas itu.
 
Lapas Tangerang
 
Demikian juga dengan pengakuan para relawan, mereka mendapatkan pengalaman berinteraksi dengan para warga binaan.
 
Yolin, salah satu relawan mengatakan,  baru pertama kali dia menginjakkan kaki di dalam Lapas.  Sehingga ia merasa kehadirannya di tempat tersebut menjadi pengalaman tak terlupakan. Terlebih Mahasiswi semester tujuh Fakuktas Pendidikan Agama Islam (PAI) Unis Tangerang itu diterima dengan baik oleh para peserta. 
 
"Sebenarnya ini pengalaman pertama saya masuk ke Lapas, excited banget deh. Apalagi pas masuk kita diterima dengan sangat baik, pesertanya juga responsif banget pada apa yang kita ajarkan, mudah-mudahan yang kita berikan bisa bermanfaat buat mereka," katanya.(RAZ/HRU)