TANGERANGNEWS.com-Puluhan aktivis yang berasal dari Organisasi Kepemudaan Gugusan Alam Nalar Ekosistem Pemuda-pemudi (OKP Ganespa) menggelar aksi unjuk rasa di depan proyek Jalan Tol Serpong- Cinere di kawasan Situ Sasak Pamulang- Tangsel.
Dalam aksinya, para aktivis menengarai proyek pembangunan jalan tol yang melintasi kawasan di sekitar Situ Sasak , Pamulang, Tangsel tersebut telah merusak lingkungan. Pasalnya terjadi penyempitan pada bibir setu dan pendangkalan akibat pengerjaan proyek itu.
Koordinator aksi dari Organisasi Kepemudaan gugusan alam nalar ekosistem pemuda-pemudi (Ganespa), Nurcholis Hafiz mengecam proyek tersebut dan menuntut pemerintah pusat serta daerah bertanggung jawab terhadap kerusakan yang ditimbulkan dari pengerjaan proyek itu.
Dirinya mengungkapkan, pembangunan proyek tol yang dikerjakan oleh PT Cinere Serpong Jaya itu telah menimbulkan penyempitan dan kerusakan sempadan situ yang berbatasan langsung dengan komplek pacuan kuda Pamulang tersebut.
“Pengerjaan proyek ini, selain menyebabkan penyempitan, kedalaman situ juga menjadi dangkal,” ucapnya, di lokasi proyek tol Cinere Serpong di Pamulang.
#GOOGLE_ADS#
Menurutnya, pembangunan tol yang diperuntukkan bagi masyarakat itu, tidak bisa mengabaikan lingkungan, apalagi setu merupakan kantong air yang penting bagi masyarakat sekitar di Tangerang Selatan.
“Catatan kami ada sekitar 5 hektar lahan setu yang menyempit akibat ini. Kami memastikan pengembalian garis sepadan setu yang dihilangkan. Baik titik ke dalaman air dan luas setu yang terkena proyek,” terang pria yang akrab disapa H Pidon tersebut.
BACA JUGA :
Sementara di lokasi yang sama, Kepala Pelaksana Proyek dari Waskita, Nanan Sudirman menjelaskan, panjang pembangunan ruas tol yang berada di sekitar Setu Sasak Tinggi mencapai sekira 250 meter. Sedangkan pembangunan yang berada persis di sisi Setu, lebarnya mencapai 2 meter, dengan panjang sekira 50 meter.
"Memang ada yang kena Bore Pile di situ, untuk dudukan jembatannya. Tapi nanti tanah (area) itu dikembaliin, kemungkinan akan lebih lebar, ditarik ke sini. Nggak ada penyempitan, itu hanya untuk dudukan saja, paling yang kena sekitar 2 meteran saja. Kita akan jalan terus, kecuali dari owner kita suruh berhenti ya kita berhenti," ujar Nanan, yang menyebut bahwa pihak ownernya adalah dari PT Cinere Serpong Jaya (CSJ).
Dalam aksi yang dikawal puluhan petugas kepolisian tersebut, pengunjuk rasa juga membentangkan spanduk penolakan serta menempelkan pada sejumlah alat berat yang digunakan untuk mengerjakan proyek tersebut.(RAZ/HRU)