TANGERANGNEWS.com-Sebanyak 15 sekolah dasar (SD) negeri dan swasta di Periuk, Kota Tangerang menerima piagam penghargaan sosialisasi dan simulasi penanggulangan bencana alam, bahaya kebakaran dan penyelamatan korban.
Piagam penghargaan diserahkan langsung Camat Periuk Sumardi dan Kepala UPT Damkar Periuk Syahrial kepada 15 kepala SD, dalam apel tanggap bencana di halaman kantor Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Senin (8/7/2019).
Camat Periuk Sumardi mengatakan, 15 SD negeri dan swasta di Periuk ini telah mengikuti pelatihan penanggulangan bencana alam, bahaya kebakaran dan penyelamatan korban.
"Ini terkait dengan penanggulangan bencana ada sosialisasi kepada sekolah-sekolah, masyarakat bahkan mungkin ke rumah tangga untuk antisipasi kebakaran," ujarnya.
Kepala UPT Damkar Periuk Syahrial menuturkan, pemberian piagam penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi kepada sekolah karena anak didiknya turut serta berpartisipasi penanggulangan bencana alam.
"Karena kita melakukan kegiatan itu melihat sekolah-sekolah di Periuk ini rata-rata berlantai 2 dan 3," ucapnya.
Baca Juga :
#GOOGLE_ADS#
Syahrial mengungkapkan gedung sekolah di Periuk rata-rata bertingkat dua dan tiga, sehingga perlu adanya pemahaman penanggulangan bencana alam.
"Jadi kalau terjadi gempa ataupun bencana lainnya anak-anak didik ini sudah memahami apa yang harus mereka lakukan, dalam rangka penyelamatan diri maupun penyelamatan rekan-rekannya termasuk juga bahaya kebakaran," jelasnya.
Syahrial menambahkan kegiatan sosialisasi dan simulasi penanggulangan bencana alam, bahaya kebakaran dan penyelamatan korban gencar dilakukan di sekolah-sekolah.
Setelah menyasar 15 SD di Periuk, kata dia, pihaknya juga akan menggelar kegiatan serupa di SD negeri maupun swasta di wilayah Kecamatan Jatiuwung.
"Setelah SD terselesaikan, kami melangkah ke SMP," katanya.
Syahrial berharap para guru dan peserta didik dapat menularkan ilmu penanggulangan bencana alam kepada keluarganya di rumah.
"Sehingga masyarakat memahami apa yang harus dilakukan, sebelum, pada saat, maupun terjadi bencana supaya mereka bisa menularkan ilmunya," tukasnya.(RAZ/HRU)