TangerangNews.com

Warga Karang Tengah Tangerang Tuntut Solusi Banjir

Achmad Irfan Fauzi | Jumat, 19 Februari 2021 | 15:28 | Dibaca : 817


Kediaman Desi Mila Wati di Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang tampak masih digenangi air, Jumat (19/2/2021). (@TangerangNews / Achmad Irfan Fauzi )


TANGERANGNEWS.com—Warga Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang berharap adanya solusi dari pemerintah terkait penanganan banjir air di pemukimannya.

Yana, warga Jalan Haji Demang, RT 5/5, Kelurahan Karang Mulya, Kecamatan Karang Tengah, selalu merasakan pahit saat musim penghujan tiba.

Sebab, kediamannya yang tepat bersebelahan dengan lahan kosong milik perusahaan selalu tergenang air. 

"Kemarin empat hari rumah saya banjir sedengkul. Bahkan tahun sebelumnya sampai sedada saya," ungkapnya, Jumat (19/2/2021). 

Yana mengaku rumah yang dihuninya sejak puluhan tahun ini mulai dilanda banjir sejak adanya pembangunan di sekitar. 

"Pembuangan airnya aja enggak ada, gimana enggak mau banjir. Jadi air dari sana malah turun ke sini," katanya. 

Saat ini, rumah Yana telah surut dan baru dibersihkan dari genangan. Namun, cuaca yang tak menentu membuatnya khawatir akan banjir yang kembali singgah. 

Desi Mila Wati, 25, warga lainnya menyebut rumah orangtuanya yang saat ini ditempati oleh kakak dan keluarganya masih digenangi air. Kondisi ini sudah terjadi dua pekan lamanya dan tak kunjung surut. 

Kediaman Desi Mila Wati di Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang tampak masih digenangi air, Jumat (19/2/2021).

#GOOGLE_ADS#

Baca Juga :

"Sudah sejak awal bulan Februari rumah kakak saya ini tergenang. Bahkan sebelumnya ketinggian air cukup parah," ujarnya. 

Ibu dari satu anak ini mengaku bukan pertama kalinya merasakan musibah tersebut. Tahun demi tahun selalu dia rasakan kepahitan ini. 

Dirinya bahkan harus merelakan kehilangan materi saat banjir mulai memenuhi rumahnya. 

"Pakaian habis. Apalagi elektronik, ya mau bagaimana lagi kalau mau ninggiin rumah belum ada uangnya," ucapnya. 

Di rumah ini setidaknya terdapat lima orang yang tinggal. Mila menyebut salah satu diantaranya merupakan bocah berumur 6 tahun. 

"Kami si khawatir sama aliran listrik. Apalagi di sini ada anak kecil, saya mau ajak ngungsi tapi ya ga mau," kata dia. 

Mila berharap pemerintah memiliki solusi. Terlebih, karena jika terus digenangi air penyakit bisa dengan mudah menyerang. 

"Saya pernah kena DBD dengan kondisi yang sama seperti sekarang. Saya berharap pemerintah bisa memberikan solusi tentang nasib kami," tuturnya. 

Sementara Camat Karang Tengah Edi Mahyudi belum memberikan respons ketika dikonfirmasi tersebut ihwal permasalahan warganya tersebut. (RAZ/RAC)