TANGSEL-Aktivis Indonesian Corruption Watch ( ICW) Ade Irawan berpendapat, tantangan terbesar wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) adalah persoalan korupsi. Wilayah yang saat ini dipimpin Wali Kota Airin Rachmi Diany ini tak akan maju jika praktik korupsi masih menjamur di Tangsel.
"Tantangan ke depan Tangsel adalah melawan korupsi, pengadaan-pengadaan, yang menang itu-itu saja, ternyata big bosnya juga itu-itu saja," kata Ade .
Menurut Ade, praktik korupsi di Tangerang Selatan amat kental terlihat. Salah satu contohnya saja, sebelum APBD Kota Tangsel diketok, pengerjaan proyek sudah ditunjuk pengerjaannya oleh suatu perusahaan.
Bahkan, kata dia, ada perusahaan yang sudah di-blacklist dari pemerintah pusat, tetapi di Tangsel masih bisa memenangkan proyek dan mengerjakannya. Ade tidak menjelaskan secara detail perusahaan yang dia maksud.
"Jauh sebelum APBD diketok, pemenangnya sudah ditentukan. Kan aneh," tegasnya.
Lebih lanjut, Ade menambahkan, dalam temuan ICW, aliran-aliran praktik korupsi juga melibatkan DPRD setempat. Oleh karena itu, ke depannya Tangsel harus dipimpin oleh walikota yang bersih dan berani memperbaiki birokrasi.
"Kalau pemimpinnya kuat dan orang besar, bisa mengatur itu. Jadi tantangannya sangat berat. Untuk membenahi Tangsel dibutuhkan orang yang bersih dan berani. Agar tak dimakan birokrasi," tutupnya.