Sejumlah WNI dari Iran Tiba di Tanah Air, Ceritakan Kondisi Perang
Rabu, 25 Juni 2025 | 15:32
Belasan Warga Negara Indonesia (WNI) yang bertempat tinggal di Negara Iran telah dievakuasi ke Indonesia.
TANGERANGNEWS.com-Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tangerang Selatan (Tangsel) akan digelar tahun 2020 mendatang.
Sejumlah nama yang digadang-gadang akan menggantikan Airin Rachmi Diany sudah mulai mencuat ke publik.
Adi Prayitno, pengamat politik yang cukup lama berkiprah di Tangsel memiliki pandangan tersendiri terhadap calon Wali Kota Tangsel.
Adi mengatakan, yang terpenting dari kontestasi politik di Tangsel pada Pilkada 2020 mendatang munculnya sosok baru. Sebab, kata dia, selama ini Pilkada Tangsel hanya menyuguhkan pilihan calon yang itu-itu saja.
"Dua kali Pilkada di Tangsel yang berkontestasi kan itu-itu saja. Bu Airin, Pak Benyamin, Arsyid, dan seterusnya," jelas Adi usai menjadi narasumber diskusi yang digelar oleh Jaringan Pemilih Tangerang Selatan (JPTS) di Saung Pecak Teh Yoyoh Situ Gintung 3, Jalan Pisangan Raya, Cireundeu, Ciputat Timur, Tangsel, Sabtu (27/7/2019).
Baca Juga :
Fenomena Itu, lanjutnya, membuat Kota Tangsel seakan-akan kekurangan orang. Padahal menurutnya banyak sekali figur yang sangat potensial.
"Baik dari akademisi, partai politik, ataupun pihak kampus. Namun, problemnya tidak ada orang yang mengendorse," terangnya.
Untuk itu, kata dia, perlu ada calon alternatif dalam Pilkada Tangsel kali ini.
"Kenapa menjadi penting calon alternatif ini? Pasti ada pembaruan, dan terobosan-terobosan yang diinginkan," imbuhnya.
Sehingga, ia menodorong perlu diwacanakan seorang figur yang potensial untuk mencalonkan dirinya di Pilkada Tangsel.
"Inilah yang disebut _political engagement _masyarakat (keterikatan masyarakat pada politik), harus dipush (didorong)," pungkasnya.(RMI/HRU)
Belasan Warga Negara Indonesia (WNI) yang bertempat tinggal di Negara Iran telah dievakuasi ke Indonesia.
BSD City terus berkembang sebagai mega township dan menjadi salah satu kawasan hunian serta bisnis terintegrasi terbesar di Indonesia dengan total populasi mencapai hingga 500.000 jiwa.
Kejang demam merupakan kondisi yang umum terjadi pada anak-anak usia 6 bulan hingga 5 tahun ketika suhu tubuh meningkat lebih dari 38 derajat Celsius.