Jumat, 22 November 2024

Predator 40 Anak Mengaku Eksekusi Korban di Gubuk Rajeg & Gunung Kaler

Pelaku Sodomi di Rajeg yang berinisial WS alias Babeh, 49, saat memberikan keterangan kepada awak media di konferensi pers yang digelar Polresta Tangerang di ruang rupatama Mapolresta Tangerang, Jumat (5/1/2018).(@TangerangNews / Mohamad Romli)

TANGERANGNEWS.com-Predator sodomi 40 anak mengakui seluruh perbuatannya kepada Kepolisian Polresta Tangerang. 

WS alias Babeh, 49, mengaku khilaf atas perbuatan bejatnya yang telah melakukan kekerasan seksual terhadap puluhan anak laki-laki dibawah umur. 

WS melampiaskan hasrat seksualnya dengan menyodomi anak-anak tak berdosa  di gubuk yang didirikannya di dua tempat berbeda, yakni di Kecamatan Gunung Kaler dan Rajeg, Kabupaten Tangerang. 

BACA JUGA:

Dia menyampaikan bahwa itu dilakukan sejak 2016, saat dirinya ditinggal istrinya yang bekerja sebagai TKI di Malaysia.

Mengenakan pakaian tahanan dengan penutup wajah, predator tersebut menjawab sejumlah pertanyaan dari awak media, di ruang rupatama Mapolresta Tangerang, Jumat (5/1/2018).

Ia mengaku bersalah dan sudah menyadari segala perbuatannya yang mengancam rusaknya masa depan puluhan anak yang menjadi korbannya. Saat menyodomi anak-anak yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar dan Madrasah Tsanawiyah (MTS) tersebut, dia tidak memiliki ilmu hitam apapun. 

"Hanya akal-akalannya saja untuk lebih meyakinkan para korban," ujarnya.

Awalnya ia mengaku perilaku seksualnya normal sebagaimana layaknya kaum laki-laki lainnya.

"Sebenarnya enggak begitu (suka sesama jenis), tapi sejak istri enggak ada, ya mungkin itu kecerobohan saya sehingga terjadi begitu," ungkapnya.

Mengenai jumlah korban yang mencapai puluhan anak, ia mengaku awal niatnya pindah dari kampung asalnya di Kecamatan Gunung Kaler ke Rajeg untuk menghindari anak-anak tersebut. Namun karena dilokasi yang berbeda masih didatangi juga, akhirnya hasrat perilaku seksual menyimpangnya pun kembali muncul.

#GOOGLE_ADS#

"Waktu itu sebenarnya saya lari dari kampung saya mau menghindar, tapi karena anak-anak ke saya ada kedekatan, jadi hasrat saya timbul kembali," bebernya.

Selain itu, ia juga mengaku belum mengetahui sebab gubuk yang didirikannya di Gunung Kaler dibakar oleh warga yang membuat ia harus pindah tempat ke Rajeg.

"Saya enggak tahu masalahnya belum jelas, waktu itu belum ada yang tahu," imbuhnya.

Ditanya awak media apakah pelaku juga melakukan tindakan serupa kepada siswa disalah satu sekolah dasar (SD) di Rajeg dimana ia pernah mengajar sebagai guru honorer, ia mengaku tidak pernah melakukannya.

"Ya enggak, sekarang sudah non aktif (sebagai guru honorer)," tukasnya.(DBI/RGI)

Tags Anak Tangerang Kabupaten Tangerang Kecamatan Gunung Kaler Kecamatan Rajeg Pemerkosaan Tangerang Peristiwa Tangerang Polisi Tangerang Polresta Tangerang Polsek Rajeg